Kata “atau” (or) dalam operasi logika digunakan dalam
dua cara. Cara pertama, “atau” digunakan secara inklusif (inclusive or) yaitu dalam bentuk “p atau q atau keduanya”. Artinya,
disjungsi dengan operator “atau” bernilai benar jika salah satu dari proposisi
atomiknya benar atau keduanya benar. Sebagai contoh, pernyataan
“Tenaga IT yang dibutuhkan harus
menguasai Bahasa C++ atau Java”.
Diartikan bahwa Tenaga IT (Information
Technologi) yang diterima harus mempunyai kemampuan penguasaan salah satu
Bahasa Java atau bahasa C++ atau kedua-duanya. Tabel kebenaran untuk “atau”
secara inklusif adalah seperti pada tabel Disjungsi diatas.
Cara kedua, “atau”
digunakan secara inklusif (exclusive or)
yaitu dalam bentuk “p atau q tetapi bukan keduanya”. Artinya, disjungsi p
dengan q bernilai benar hanya jika salah satu proposisi atomiknya benar (tapi
bukan keduanya). Sebagai contoh, pada sebuah ajang perlombaan pemenang
dijanjikan mendapat hadiah. Hadiahnya adalah sebuah pesawat televisi 20 inchi.
Jika pemenang tidak menginginkan membawa TV, panitia menggantinya denga senilai
uang. Proposisi untuk masalah ini ditulis sebagai berikut:
“Pemenang lomba mendapat hadiah berupa
TV atau uang”
Kata “atau” pada disjungsi di atas
digunakan secara eksklusif. Artinya, hadiah yang dapat dibawa pulang oleh
pemenang hanya salah satu dari uang atau TV tetapi tidak bisa keduanya.
Khusus untuk disjungsi eksklusif
digunakan operator logika xor, untuk membedakan dengan inclusive or, yang
definisinya sebagai berikut :
DEFINISI
1.6 Misalkan p dan q adalah proposisi. Exclusive or p dan q, dinyatakan dengan
notasi p ⊕ q hanya benar jika salah satu dari p dan q benar, selain itu
nilainya salah.
p
|
q
|
p
⊕ q
|
T
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
F
|
T
|
T
|
F
|
F
|
F
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar