Tugas Perkembangan Peserta Didik
Disusun Oleh :
Gani Sulistio(2225150067)
Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2015
1.1
Latar
Belakang Masalah
Masa
bayi adalah masa dimana awal kehidupan suatu manusia akan berlangsung. Masa
bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi yang baru lahir dua
minggu. Biasanya masa bayi disebut periode vital. Perkembangan pada saat bayi
sangat mempengaruhi perilaku dasar yang akan menjadi fondasi seseorang untuk
perkembangan dan pertumbuhan di kehidupan yang akan datang. Pada periode ini
terjadi proses pertumbuhan yang sangat cepat, serta merupakan masa peletakan
dasar untuk mengembangkan komponen kognitif, motorik, bahasa, emosional, agama,
dana moral.
Bayi
yang baru lahir akan dengan cepat belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya dan melaksanakan suatu tugas perkembangan tertentu. Beberapa
kegiatan harus dilatih setiap waktu supaya bayi atau anak mampu menyesuaikan
diri dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Pada
dasar nya pada fase ini sebaiknya orang tua lebih memperhatikan anaknya lebih
khusus dan detail, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan lebih terarah
dengan baik. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang tua maka anak
akan tumbuh seadanya dan tidak terarah.
Penangganan
yang tidak sesuai akan membahayakan si bayi dan akan menjadi dasar terbentuknya
character yang tidak baik. Hal ini sangat tidak baik untuk bayi dan masa depannya.
Disini peran orang tua sangat penting, sehingga orang tua harus mampu memahami
apa yang harus dilakukan supaya perkembangan bayi atau anaknya dapat berkembang
dengan baik. Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan tentang
perkembangan dan pertumbuhan bayi usia 0-2 tahun, supaya kita dapat memahami
tahapan perkembangan dan pertumbuhan bayi secara umum.
1.2
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana perkembangan aspek kognitif bayi pada usia 0-9?
2.
Bagaiman perkembangan fisik bayi pada usia 0-2 tahun?
3.
Apa yang dimaksud dengan perkembangan motorik pada bayi yang berusia 0-2
tahun?
4.
Bagaimana perkembangan bayi dalam aspek sosial dan emosi pada usia 0-2 tahun?
5.
Bagaimana perkembangan kepribadian anak usia 0-2 tahun?
1.3 Tujuan 1. Untuk memahami perkembanhan aspek
kognitif bayi pada usia 0-2 tahun. F 2. Mengetahui perkembangan fisik bayi
pada usia 0-2 tahun.
3. Untuk memahami perkembangan motorik pada bayi usia 0-2. N 4. Mengetahui perkembangan bayi dala aspek sosial dan emosi. J 5. Memahami perkembangan kepribadian anak usia 0 – 2 tahun.
3. Untuk memahami perkembangan motorik pada bayi usia 0-2. N 4. Mengetahui perkembangan bayi dala aspek sosial dan emosi. J 5. Memahami perkembangan kepribadian anak usia 0 – 2 tahun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 aspek kognitif
pada bayi usia 0-2 tahun
a. Pengertian
aspek kognitif
Kognitif
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan peserta didik yang
berkaitan langsung dengan proses pembelajaran dan sangat menentukan
keberhasilan mereka di sekolah. Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai
kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks, serta kemampuan melakukan penalaran
dan pemecahan masalah. Dengan berkembangnya kemampuan kognitif ini akan
memudahkan anak menguasai pengetahuan untuk yang lebih luas, sehingga anak
mampu menjalankan fungsinya dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat
dan lingkungan sehari-hari
Menurut Mayers(1996).” Cognitif
refers to all the mental activities associated with thinking knowing, and
remembering.” Pengertian yang hampir senada juga diberikan oleh Margareth W.
Matlin (1994), yaitu: “cognition, or mental activity, involves the acquisition,
storage, retrivial, and use od knowledge.” Kognisi adalah istilah umum yang
mencangkup segenap mode pemahaman, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan
makna, penilaian dan penalaran” ( kuper & kuper, 2000).
b. Perkembangan
kognitif menurut Piaget
Ide-ide Piaget tentang perkembangan
pikiran banyak mempengaruhi teori–teori perkembangan kontemporer. Melalui
serangkaian wawancara dan pengamatan yang saksama terhadap anaknya dalam situasi
pemecahan masalah, Piaget mengemukakan beberapa konsep dan prinsip tentang
sifat –sifat perkembangan kognitif anak, diantaranya:
1.
Anak adalah pembelajar
yang aktif. Piaget meyakini bahwa anak tidak hanya mengobservasi dan mengingat
apa-apa yang mereka lihat dan dengar secara pasif. Sebaliknya, secara natural
memiliki rasa ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari
informasi untuk membantu pemahaman dan kesadarannya tentang realitas dunia yang
mereka hadapi itu.
2.
Anak mengorganisasi apa
yang mereka pelajari dari pengalamannya. Anak-anak tidak hanya mengumpulkan
apa-apa yang mereka pelajari dari fakta-fakta yang terpisah menjadi suatu
kesatuan.
3.
Anak menyesuaikan diri
dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.asimilasi terjadi
ketika seorang anak memasukan pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah
ada, yakni anak mengasimilasikan lingkungan kedalam suatu skema. Akomodasi
terjadi ketika anak menyesuaikan diri pada informasi baru, yakni anak
menyesuaikan skema mereka dengan lingkungannya.
4.
Proses ekuilibrasi
menunjukan adanya peningkatana kearah bentuk-bentuk pemikiran yang lebih
komplek. Konflik kognitif atau disequilibrium, yakni semacam ketidak nyaman
mental yang mendorong nya untuk mencoba membuat pemahaman tentang apa yang
mereka saksikan.
c.
Tahap perkembangan kognitif piaget
Tahap sensoromotor terjadi pada usia 0-2
tahun dimana bayi bergerak dari tindakan refleks instinktif pada saat lahir
sampi permulaan pikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia
melalui pengordinasian pengalaman-pengalaman sensor denga tindakan fisik.
2.2 Perkembangan fisik bayi pada usia 0-2 tahun
Pertumbuhan
yang pesat selama rentang kedihupan terjadi pada masa bayi, selama enam bulan
pertama biasanya pertumbahannya sangat pesat dan dalam tahun kedua tingkat
pertumbuhannya mulai menurun meskipun pola umum dari pertumbuhan dan
perkembangan bagi semua bayi, tetapi tetap ada perbedaan dalam tinggi, berat,
kemampuan, sensorik dan bidang perkembangan fisik lainnya. Beberapa bayi
memulai kehidupan nya dengan badan yang kecil dan perkembangan yang kurang
normal biasanya ini dikarenakan ibu nya kekurangan gizi atau kondisi kurang
baik saat dalam masa prenatal.
Selama tahun pertama terdapat
sedikit perbedaan dalam tinggi dan berat tubuh antara bayi kulit hitam dan bayi
kulit putih. Perbedaan mulai nampak pada dalam tahun kedua, karena anak kulit
hitam umumnya lebih ramping daripada anak kulit putih.
Meskipun terdapat perbedaan dalam
pertumbuhan dan perkembangan fisik, tetapi dapat diperoleh gambaran umum dari
pola pertumbuhan dan perkembangan selama masa bayi. Pokok-pokok penting dari
gambaran ini diantara nya adalah:
1.
Berat
Pada
usia empat bulan, berat bayi biasanya bertambah dua kali lipat. Pada usia satu
tahun berat bayi rata-rata tiga kali berat waktu lahir. Peningkatan berat tubuh
selama bayi terutama disebabkan karena peningkatan jaringan lemak.
2.
Tinggi
Pada
usia empat bulan, ukuran bayi anatar 23 dan 24 inchi; pada usia satu tahun,
antara 28 dan 30 inchi; dan pada usia dua tahun, antara 32 dan 34 inchi
3. Proporsi
fisik
Pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi, sedangkan pertumbuhan b adan dan tungkai menigkat. Jadi bayi berangsur-angsur menjadi kurang berat di atas dan tampak lebih ramping dan tidak gempal pada masa akhir bayi. Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata adalah 34-35 cm dan lingkar kepala itu lebih besar daripada lingkar dada. Pada anak usia 6 bulan, lingkar kepala rata-rata adalah 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, dan pada umur 2 tahun 49 cm.
Pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi, sedangkan pertumbuhan b adan dan tungkai menigkat. Jadi bayi berangsur-angsur menjadi kurang berat di atas dan tampak lebih ramping dan tidak gempal pada masa akhir bayi. Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata adalah 34-35 cm dan lingkar kepala itu lebih besar daripada lingkar dada. Pada anak usia 6 bulan, lingkar kepala rata-rata adalah 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, dan pada umur 2 tahun 49 cm.
4.
Gigi
Rata-rata
bayi mempunyai empat hingga eman gigi susu pada usia satu tahun dan 16 pada
usia dua tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi depan, sedangkan yang
terakhir adalahgeraham. Empat gigi susu yang terakhir biasanya baru muncul pada
tahun pertama masa kanak-kanak.
5.
Perkembangan organ
perasa
pada
usia tiga bulan, otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk memungkinkan bayi
melihat sesuatu secara jelas dan nyata dan sel-sel kerucut sudah berkembang
baik untuk memungkinkan mereka milihat warna. Pendengran juga berkembang pesat
pada waktu ini. Pendiuman dan pengecapan yang berkembang baik pada waktu
kelahiran akan terus berkembang baik pada masa bayi. Semua organ-organ perasa
yang berhubungan dengan peraba, tekana, rasa sakit, dan suhu sudah berkembang
baik.
6.
Tulang
Jumlah
tulang meningkat pada masa bayi. Pengerasan tulang dimulai pada awal tahun
pertama. Daerah otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutup pada usia
delapan belas bulan dan pada hampir semua bayi telah tertutup pada dua tahun.
7.
Susunan saraf
Pada
waktu lahir, berat otak adalah seperdelapan berat total bayi.pertambahan pesat
terjadi pada usia 2 tahun
8.
Bangun tubuh
Selama
tahun kedua, ketika proporsi tubuh berubah, bayi mulai
memperlihatkankencederungan bangun tubuh yang karakteristik.tiga bentuk bangun
tubuh yang paling lazim adalah ektomorfik, yang cenderung panjang dan langsing,
endomorfik, yang cenderung bulat dan gemuk, dan mesomorfik, yang cenderung
berat dan keras, dan empat persegi panjang.
2.3 Perkembangan motorik bayi usia 0-2 tahun
Dilihat dari kecakapan motorik yaitu
kemapuan melakukan koordinasi kerja sistem saraf motorik yang menimbulkan
rekasi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan secara tepat, sesui antara
rangasangan dan respon nya. Dalam hal ini akan ditemui ada bayi yang cekatan
dan terampil, tetapi adapula bayi yang lamban dalam mereaksi sesuatu.
Perkembangan motorik bayi lebih
halus. Seiring dengan bertambahnya berat dan kekuatan bayi. Bayi terlihat cukup
mampu mengontrol dan mengordinasikan gerakan anggota tubuhnya seperti tangan
dan kaki dengan cukup baik. Otot-otot tanaga dan kakinya sudah sedikit kuat,
sehingga berbagai aktivitas fisik seperti menendang, mengepal, dan melempar
dapat dilakukan secara akurat dan cepat. Di samping itu, bayi juga makin mampu
menjaga keseimbangan badannya. Penguasaan badan, seperti merangkak, duduk,
belajar berdiri dan berjalan.
Dibawah ini disajikan beberapa anak yang harus diketahui antara lain adalah
4-6 minggu :
tersenyum spontan, dapat mengeluarka suara 1-2 minggu kemudian
12-16 minggu :
- menegakkan kepala, tengkurap
sendiri,
-
Menoleh kearah suara
-
Memegang benda yang ditaruh
ditangannya
-
Mengenali ibunya dengan penglihatan,
penciuman, pendengaran dan kontak.
-
Mengoceh spontan atau bereaksi
dengan mengoceh.
20 minggu :
- meraih benda yang didekatkan
padanya
26 m inggu : -
dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lainnya
-
Duduk, dengan bantuan kedua
tangannya kedepan
-
Makan biscuit sendiri
-
Tertawa dan menjerit karena gembira
bila diajak bermain
-
Mulai berusaha mencari benda benda
yang hilang
9-10 bulan : - menunjuk dengan jari telunjuk
-
Memgang benda dengan ibu jari dan
telunjuk
-
Merangkak
-
Mengenal muka anggota anggota
keluarga dan takut kepada orang asing
-
Mengeluarkan kata kata yang tanpa
arti
-
Bersuara da……..da…………..da…………
10-12.1
bulan : - Menirukan suara
- Mengulang bunyi yang di dengarnya
- Belajar menyatakan satu atau dua kata
- Mengulang bunyi yang di dengarnya
- Belajar menyatakan satu atau dua kata
-
Mengerti perintah sederhana atau
larangan
-
memperlihatkan minat yang besar
dalam mengeksplorasi sekitarnya,
-
ingin menyentuh apa saja dan
memasukkan benda-benda ke mulutnya
-
berpartisipasi dalam permainan
12-18
bulan : - berjalan tanpa
bantuan
-
Mengucapkan kata-kata tunggal
-
Dapat mengatakan 5-10 kata
-
Menyusun 2 atau 3 kotak
-
Memprlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing
18-24bulan : - Naik turun tangga
- Menyusun 6 kotak
- Menyusun 6 kotak
-
Menujuk mata dan hidungnya
-
Belajar makan sendiri
-
Mengggambar garis di kertas di pasir
-
Mulai belajar mengontrol buang air
besar atau uang air kecil
-
Menaruh minat kepada apa yang telah
di kerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
-
Memperlihatkan minat kepada anak
lain dan bermain-main kepada mereka
2.4 Perkembangan Emosional dan Sosial dalam Masa
Bayi
Pada
waktu lahir, emosi tampak dalam bentuk sederhana, hampir tidak terbedakan sama
sekali. Dengan bertambahnya usia, berbagai reaksi emosional menjadi kurang
tersebar, kurang acak dan lebih terbedakan, dan reaksi emosional dapat
ditimbulkan oleh berbagai rancangan.
Ada dua ciri khusus dari masa bayi.
Pertama, emosi bayi sangat berbeda dengan emosi remaja dan orang dewasa, dan
kadang – kadang dari anak-anak yang lebih tua. Emosi bayi misalnya, di sertai
oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi rangsangan yang menimbulkannya,
terutama dalam hal marah dan takut. Emosi-emosi itu singkat saja tetapi kuat;
sering muncul tetapi bersifat sementara dan berubah menjadi emosi lain kalau
perhatian bayi dialihkan.
Kedua, emosi lebih mudah dibiasakan
pada masa bayi dibandingkan pada periode-periode lain. Ini disebabkan karena
terbatasnya kemampuan intelektual bayi sehingga mereka mudah dan cepat bereaksi
terhadap rangsangan yang pada waktu lalu membangkitkan reaksi
emosioanal.kadang-kadang, misalnya bayi tidak mau ke kamar dokter kalau pada
kunjungan terakhir dia
disuntik.
Perilaku sosial dini mengikuti pola
yang cukup dapat diramalkan meskipun dapat terjadi perbedaan-perbedaan karena
kesehatan atau keadaan emosi atau kondisi lingkungan. Pada saat dilahirkan bayi
tidak memilih dalam arti tidak memperdulikan siapa yang mengurus kebutuhan fisiknya.
Nyatanya bayi dapat ditenangkan baik oleh botol air panas, bantal empuk, maupun
oleh belaian-belaian manusia. Tetapi sekitar usia enam bulan timbul senyum
sosial yang sungguh-sungguh atau senyum sebagai reaksi terhadap rangsangan
perabaan yang dikenakan pada bibir yang menimbulkan refleks senyum dan ini
dianggap sebagai permulaan dari sosialisasi.
Pola reaksi sosial kepada orang
dewasa berbeda dengan reaksi sosial kepada bayi. Reaksi sosial pertama
ditunjukkan kepada orang dewasa, sedangkan reaksi sosial kepada bayi –bayi lain
akan ditunjukkan dikemudian hari.
Reaksi sosial pada orang dewasa :
2-3 bulan
bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tau bahwa manusialah yang memenuhi kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama manusia dan tidak senang kalau di tinggal sendiri. Pada usia ini bayi tidak menunjukkan rasa lebih menyukai satu orang tertentu di bandingkan dengan orang-orang lain.
bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tau bahwa manusialah yang memenuhi kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama manusia dan tidak senang kalau di tinggal sendiri. Pada usia ini bayi tidak menunjukkan rasa lebih menyukai satu orang tertentu di bandingkan dengan orang-orang lain.
4-5 bulan
bayi ingin di gendong oleh siapa aja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang ramah dan suara-suara yang menunjukkan amarah.
bayi ingin di gendong oleh siapa aja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang ramah dan suara-suara yang menunjukkan amarah.
6-7 bulan
bayi membedakan “teman” dan “orang asing” dengan tersenyum pad yang pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir. Ini merupakan awal dari masa lalu, juga merupakan permulaan dari “masa terikat” yaitu masa dimana bayi menunjukkan keterikatan yang kuat kepada ibunya atau ibu pengganti dan berkurangnya kerah-tamahan.
bayi membedakan “teman” dan “orang asing” dengan tersenyum pad yang pertama dan memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir. Ini merupakan awal dari masa lalu, juga merupakan permulaan dari “masa terikat” yaitu masa dimana bayi menunjukkan keterikatan yang kuat kepada ibunya atau ibu pengganti dan berkurangnya kerah-tamahan.
8-9 bulan
bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat dan gerakan-gerakan sederhana dari orang lain.
bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat dan gerakan-gerakan sederhana dari orang lain.
12 bulan
bayi bereaksi terhadap karangan “jangan-jangan”.
bayi bereaksi terhadap karangan “jangan-jangan”.
16-18 bulan
negativism, dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti permintaan atau peritah dari orang dewasa di tunjukkan dengan prilaku menarik diri atau ledakan amarah.
negativism, dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti permintaan atau peritah dari orang dewasa di tunjukkan dengan prilaku menarik diri atau ledakan amarah.
22-24 bulan
bayi bekerjasama dalam sejumlah kegiatan rutin seperti berpakaian, makan dan mandi.
bayi bekerjasama dalam sejumlah kegiatan rutin seperti berpakaian, makan dan mandi.
Reaksi social pada bayi-bayi lain :
4-5 bulan
bayi mecoba menarik perhatian bayi atau anak lain dengan melambungkan badan keatas dan kebawah, menendang , tertawa atau main dengan ludah.
bayi mecoba menarik perhatian bayi atau anak lain dengan melambungkan badan keatas dan kebawah, menendang , tertawa atau main dengan ludah.
6-7 bulan
bayi tersenyum pada bayi lain dan menunjukan minat terhadap tangisannya
bayi tersenyum pada bayi lain dan menunjukan minat terhadap tangisannya
9-13 bulan
bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut-rambut bayi lain, meniru prilaku dan suara mereka serta bekerja sama dalam menggunakan mainan, meskipun ia cenderung bingung bila bayi lain mengambil salah satu mainanya.
bayi mencoba meremasi pakaian dan rambut-rambut bayi lain, meniru prilaku dan suara mereka serta bekerja sama dalam menggunakan mainan, meskipun ia cenderung bingung bila bayi lain mengambil salah satu mainanya.
13-18 bulan
berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih bekerja sama dalam bermain dan mau berbagi rasa.
berebut mainan sekarang berkurang dan bayi lebih bekerja sama dalam bermain dan mau berbagi rasa.
18-24 bulan
bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial denganya.
bayi lebih berminat bermain dengan bayi lain dan menggunakan bahan-bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial denganya.
Selama tahun pertama masa bayi, bayi
dalam keadaan seimbang membuat ia ramah, mudah dirawat dan menyenangkan.
Sekitar pertengahan tahun kedua, keseimbangan berubah menjadi rewel, tidak
koorperatif dan sulit dihadapi. Sebelum masa bayi berakhir keseimbangan kembali
lagi dan bayi kembali memperlihatkan perilaku yang menyenangkan dan perilaku sosial.
2.5 Perkembangan kepribadian anak usia 0-2 tahun
Selama
masa bayi dan balita, anak-anak dengan mudah beradaptasi dan mendekatkan diri
kepada orang lain. Hubungan awal anak-anak biasanya dengan orang tua mereka dan
anggota keluarganya. Menurut Erik Erikson, pada fase bayi ini anak sangat
tergantung pada pengasuh untuk mendapatkan makanan, pakaian dan pengasuhan.
Erik Erikson juga berpendapat bahwa tugas utama anak –anak selama awal
kehidupan pertamanya adalah belajar mempercayai orang yang merawat dan
mengasuhnya.
Menurut Sigmund Freud, bayi biasanya
bersifat egosentris atau egois dan sangat dominan dalam memuaskan kebutuhan
fisik, seperti orang yang lapar. Bagi Sigmund, fokus pada kepuasan fisik itu
sebagaI bentuk upaya memuaskan diri. Bayi sangat tertarik pada kegiatan yang
melibatkan mulut seperti menghisap dan menggigit, karena itu disebut sebagai
fase oral. Freud melabeli tahun pertama kehidupan manusia sebagai tahap
perkembangan psikoseksual oral.
Ahli teori setelah Freud, telah
menawarkan perspektif tambahan tentang pengembangan kepribadian bayi. Mungkin
yang paling penting dari perkembangan ini adalah teori objek-relasi yang
dikembangkan oleh Melanie Klein. Menurut Klein, inti dari kepribadian berasal
dari hubungan ibu. Dengan kata lain, dorongan dasar manusia adalah anak berada
dalam hubungan dengan orang lain dan hubungan pertama anak biasanya dengan ibu.
Dalam
teori objek-relasi ini, bayi berinteraksi dengan ibu, terutama selama masa
kontak mata dan menyusui. Bayi kemudian menginternalisasi gambar ibu-“baik”
atau “buruk”- yang mungkin atau tidak mungkin mewakili bagaimana ibu
benar-benar ada. Akhirnya selama proses psikologi kompleks menyesuaikan diri
dengan kehilangan dan pemisahan anak belajar untuk membedakan antara diri dan
objek pada tingkat yaang sangat dasar. Jika semua berjalan lancar, anak sehat
secara psikologiss kemudian mampu memisahkan baik dan buruk, juga memisahkan
diri dari objek. Namun, jika semua berjalan dengan tidak baik, anak ini
kemudian tidak dapat menerima sisi baik dan buruk dari diri dan ibu ; anak
tidak dapat memisahkan konsep ibu yang buruk maupun yang baik.
Dalam teori hubungan-objek, anak
permpuan lebih baik dari pada anak laki-laki dalam pneyesuaian secara
psikososial. Bayi perempuan menjadi ekstensi dari ibu mereka. Dengan demikian,
bayi perempuan tidak perlu terpisah dari ibunya. Anak laki-laki, di sisi lain,
harus terpisah dari ibunya untuk menjadi anak yang mandiri.
Beberapa psikologi berteori bahwa
kesalahan dalam ikatan awal dan pengalaman dapat memunculkan masalah psikologis
di kemudian hari. Masalah-masalah ini mencangkup garis batas gangguan
kepribadian yang ditandai dengan perubahan yang cepat dalam menyukai atau
membenci diri sendiri dengana orang lain.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam fase perkembangan dan pertumbuhan bayi saat
usia 0 – 2 tahun, bayi mengalami perubahan baik secara aspek kognitif, fisik, motorik, emosional dan sosial serta pembentukan
kepribadian. Dalam aspek kognitif bayi mulai mampu untuk berfifkir, melakukan penalaran,
bayi bergerak secara refleks instinktif. Pada aspek fisik bayi mengalami perubahan berat badan, tinggi,
tulang, gigi, organ perasa, dan susunan saraf, serta pada fase ini terjadi
bangun tubuh yang memiliki karakteristik. Kemudian pada fase motorik ini terjadi
koordinasi sitem kerja saraf yang menimbulkan reaksi gerakan , rangsangan dan
respon, misalnya menendang, mengempal,
dan melempar. Sedangkan pada fase sosial dan emosional sendiri bayi
mengekspresikan apa yang sedang dia rasakan melalui tangisan dan senyuman. Serta
pada pembentukan kepribadian biasanya berasal dari orang-orang terdekatnya, Seperti orangtua dan anggota keluarga nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar